Air Conditioner (AC) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk pengkondisian udara didalam ruangan. Kok pengkondisian udara? Yaaa.. karena kondisi suhu udara bisa diatur atur sesuai dengan kehendak kita. Tetapi apakah Anda mengetahui bagaimana cara kerja dari AC itu sendiri? Berikut adalah prinsip kerja Air Conditioner (AC) yang sebenarnya punya prinsip sama dengan Lemari Es yang Anda punya di rumah.
Secara umum proses pendinginan pada sistem Air Conditioner (AC) terjadi karena adanya perubahan bentuk zat pendingin (Refrigerant) dari bentuk cair, uap air dan gas. Hal ini bisa terjadi karena sistem AC menggunakan beberapa komponen yang memungkinkan terjadinya perubahan tekanan dan temperatur.
Berikut adalah komponen- komponen AC :
1. Compressor AC
Compressor
AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor
AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan
rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi
kemudian diteruskan menuju kondensor.
2. Kondensor AC
Kondensor
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan
tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan
dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari
air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa
memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air
larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke
orifice tube.
3. Orifice Tube
Orifice
tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan
tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam
beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga
katup ekspansi.
4. Katub Ekspnasi
Katup
ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner.
Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui
katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat
pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki
evaporator/pendingin.
5. Evaporator AC
Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan
kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent
dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah,
tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk
ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan
rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh
tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi
silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
6. Thermostat
Thermostat
pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal
yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2
metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur
naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok
dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif.
Prinsip Kerja Sensor Suhu pada AC :
Untuk cara
kerjanya sendiri, pada saat AC pertama kali dinyalakan melalui remote, di
ruangan yang sepi anda akan mendengar 1 kali bunyi “tek”. Bunyi tersebut
menandakan bahwa kompressor mulai bekerja, memompa gas freon dari unit outdoor
ke unit evaporator di Indoor untuk kemudian disembur angin oleh kipas ke dalam
ruangan. Kemudian komputer di unit Indoor AC akan memberitahukan sensor
termometer yang disebut thermostat di unit Indoor agar suhu ruangan tersebut
dapat sama dengan suhu yang tertera di remote AC.
Apabila contoh suhu remote disetel di 24 derajat, dan suhu ruangan sudah mencapai 24 derajat maka akan lagi terdengar bunyi “tek” lagi dimana kompressor AC akan mati dan AC di ruangan hanya akan menyemburkan angin saja karena gas freon tidak lagi dipompa dari unit outdoor ke unit indoor. Pada kondisi ini pemakaian listrik akan sangat kecil karena praktis listrik yang dibutuhkan hanya untuk kipas atau fan, thermostat, dan lampu-lampu pada Indoor AC.
Kemudian pada saat suhu ruangan naik menjadi 25.1 (dua puluh lima koma satu) derajat, kompressor akan kembali menyala dimana anda akan mendengar lagi bunyi “tek”. Hal ini akan terjadi berulang-ulang selama AC dinyalakan.
Apabila contoh suhu remote disetel di 24 derajat, dan suhu ruangan sudah mencapai 24 derajat maka akan lagi terdengar bunyi “tek” lagi dimana kompressor AC akan mati dan AC di ruangan hanya akan menyemburkan angin saja karena gas freon tidak lagi dipompa dari unit outdoor ke unit indoor. Pada kondisi ini pemakaian listrik akan sangat kecil karena praktis listrik yang dibutuhkan hanya untuk kipas atau fan, thermostat, dan lampu-lampu pada Indoor AC.
Kemudian pada saat suhu ruangan naik menjadi 25.1 (dua puluh lima koma satu) derajat, kompressor akan kembali menyala dimana anda akan mendengar lagi bunyi “tek”. Hal ini akan terjadi berulang-ulang selama AC dinyalakan.